Teleskop NASA Fermi Singkap Bukti Teori Ruang-Waktu |
Ditulis oleh Oleh: Daily Mail Reporter | Selasa, 03 November 2009 |
![]()
Dalam
ilustrasi ini, satu foton (ungu) membawa energi satu juta kali lebih
besar dari foton lain (kuning). Beberapa teori memprediksi adanya
penundaan perjalanan untuk foton dengan energi yang lebih tinggi. Namun
data Fermi gagal untuk menunjukkan efek ini
Foton diluncurkan pada maraton selama ledakan pendek
sinar gamma, suatu pencurahan radiasi yang kemungkinan dihasilkan oleh
tabrakan dari dua bintang neutron, benda-benda yang dikenal paling padat
di alam semesta.
Salah satu foton memiliki
energi satu juta kali lebih banyak dari yang lain tetapi mereka (dua
foton) tiba pada saat yang hampir bersamaan.
Dalam visi Einstein tentang kesatuan ruang-waktu semua bentuk radiasi elektromagnetik, dari sinar gamma hingga sinar-X, ia dianggap melakukan perjalanan melalui ruang hampa udara dengan kecepatan yang sama, tidak peduli berapa banyak energi yang mereka miliki.
Tetapi
dalam beberapa teori-teori baru tentang gravitasi, ruang-waktu dianggap
memiliki 'pergeseran, struktur berbusa' ketika dilihat pada skala
triliunan kali lebih kecil daripada elektron.
Model
baru mengenai alam semesta ini mengatakan 'tekstur berbusa' ini akan
memperlambat energi foton yang lebih tinggi dibandingkan dengan energi
yang lebih rendah satu tingkat.
Hasil penelitian
Teleskop Fermi menunjukkan bahwa hal ini tidak terjadi sesuai dengan
yang ilmuwan yakini berselang sembilan-persepuluh detik, ketika tersebar
di lebih dari tujuh milyar tahun, terlalu kecil untuk menjadi
signifikan.
Profesor Peter Michelson dari
Stanford University mengatakan: "Pengukuran ini menghilangkan setiap
pendekatan terhadap teori baru gravitasi yang memprediksi energi yang
kuat tergantung pada perubahan dalam kecepatan cahaya."
Penyelidik utama Large Area Telescope Fermi
(LAT) menyimpulkan: "Untuk satu bagian dalam 100 juta milyar, kedua
foton bergerak dengan kecepatan yang sama. Teori Einstein masih memegang
peran."
Tim Profesor Michelson telah menerbitkan sebuah makalah tentang temuan dalam suatu jurnal Nature versi online.
Fisikawan
telah merindukan selama bertahun-tahun untuk mengembangkan teori
pemersatu bagaimana alam semesta bekerja. Tapi tak seorang pun mampu
menemukan satu teori yang membawa semua empat kekuatan fundamental di
alam semesta menjadi satu teori.
Model Standar
fisika partikel dianggap telah berhasil menyatukan tiga dari empat. Ini
adalah tekanan kuat' yang menyatukan nukleus bersama-sama di dalam atom
dan tekanan lemah' yang bertanggung jawab atas peluruhan radioaktif dan
elektromagnetik.
Namun gravitasi selalu menjadi
orang aneh pada model ini. Meskipun sejumlah teori telah dikemukakan,
tak satu pun telah terbukti berhasil.
Teori
relativitas Albert Einstein juga gagal untuk menyatukan empat kekuatan
tetapi bukti terbaru menunjukkan teorinya lebih mendekati kepada
kebenaran daripada banyak teori-teori modern lainnya. (Daily Mail/sri)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar